Rabu, 03 April 2013

METABOLISME BAKTERI


Dalam kehidupan  mahluk hidup memerlukan energi yang diperoleh dari proses metabolisme. Metabolisme terjadi pada semua mahluk hidup termasuk kehidupan mikroba. Definisi metabolisme adalah semua proses kimiawi yang dilakukan oleh organisme atau semua reaksi yang melibatkan transformasi energi kimia di dalam mahluk hidup. Walaupun sangat beraneka ragam jenis substansi yang berperan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme, namun terdapat pola dasar metabolisme yang sangat sederhana yaitu terjadi perubahan dari satu bentuk energi yang kompleks menjadi bentuk energi yang lebih sederhana, sehingga dapat masuk ke dalam rangkaian metabolik. Metabolisme merupakan serentetan reaksi kimia yang terjadi dalam sel hidup yang dilakukan untuk menghasilkan energi.
Seperti organisme pada umumnya, mikroba memerlukan energi (karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat) dan bahan-bahan untuk berkembang membangun tubuhnya, bahan-bahan tersebut disebut nutrien.
Reaksi yang terjadi di dalam sel hanya mungkin berlangsung dengan pertolongan katalisator (biokatalisator) yang disebut enzim. Enzim yang memegang peranan penting dalam metabolisme adalah :
1.      Dehidrogenasa (melancarkan reaksi reduksi-oksidasi suatu metabolit)
2.      Flavoprotein (transport zat H dalam proses respirasi)
3.      Sitokrom (proses respirasi pada kuman aerob untuk transpor zat H ke O2)
Metabolisme mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu :
1.      Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi makanan yang kaya akan energi dari lingkungan
2.      Untuk mengubah molekul nutrisi menjadi precursor unit pembangun bagi makromolekul sel
3.      Untuk menggabungkan unit- unit pembangunan asam nukleat, lipid, protein, polisakarida, dan komponen sel lainnya
4.      Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang diperlukan dalam fungsi khusus sel.

Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
1)      Katabolisme, yaitu proses-proses perombakan bahan makanan menjadi konstituen-konstituen yang lbih sederhana dengan disertai pembebasan energi.
a.       Fermentasi
Adalah proses pemecahan karbohidrat dan asam amino secara anaerobik, yaitu tanpa memerlukan oksigen. Senyawa yang dapat dipecah dalam proses fermentasi terutama adalah karbohidrat, sedangkan asam amino hanya dapat difermentasi oleh beberapa jenis bakteri tertentu.
Frementasi suatu cara bakteri untuk mendapatkan energi untuk proses metabolime berupa ATP yang ditandai dengan suatu fosforilasi substrat yang menghasilkan sintesis produk akjir metabolisme khas yang membantu identifikasi spesies bakteri. Dan juga dapat mengakibatkan pembentukan satu atau beberapa produk akhir.
Fermentasi karbohidrat
Karbohidrat merupakan substrat utama yang dipecah dalam proses fermentasi. Polisakarida terlebih dahulu akan dipecah menjadi gula sederhana sebelum difermentasi, misalnya hidrolisis pati menjadi unit-unit glukosa. Glukosa kemudian akan dipecah menjadi senyawa-senyawa lain tergantung dari jenis fermentasinya. Fermentasi glukosa pada prinsipnya terdiri dari 2 tahap, yaitu :
1.      Pemecahan rantai karbon dari glukosa dan pelepasan paling sedikit 2 pasang atom hidrogen, menghasilkan senyawa karbon lainya yang lebih teroksidasi dari pada glukosa.
2.      Senyawa yang teroksidasi tersebut direduksi kembali oleh atomhidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama, membentuk senyawa-senyawa lain sebagai hasil fermentasi. Reaksi oksidasi tidak dapat berlangsung tanpa reaksi reduksi yang seimbang. Oleh karena itu, jumlah atom hidrogen yang dilepaskan dalam tahap pertama fermentasi selalu simbang dengan jumlah yang digunakan dalam tahap kedua.
Jalur fermentasi glukosa :
1.      Jalur Embden-Meyerhoff-Parnas (EMP)
Jalur EMP ditandai dengan pembentukan fruktosa difosfat, dilanjutkan dengan pemecahan fruktosa difosfat menjadi 2 molekul gliseraldehida fosfat. Reaksi ini dikatalis oleh enzim aldolase. Kemudian terjadi reaksi dehidrogenasi griseraldehida fosfat yang merupakan reaksi oksidasi yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Atom hidrogen yang terlepas akan ditangkap oleh NAD, membentuk NADH2. Proses fermentasi dapat berlangsung terus jika NADH2 dapat dioksidasi kembali pada tahap kedua fermentasi sehingga melepaskan atom hidrogen kembali. Jadi, NAD berfungsi sebagai pembawa hidrohen dalam proses fermentasi. Reaksi keselurahan sebagai berikut :
Glukosa + 2 (ADP + 2 NAD+ + Pi) → 2 piruvat + 2 ATP + 2 (NADH + H+)

Fermentasi
Organisme
Produk
Laktat (homofermentasi)
Streptococus, beberapa spesies Lactobacilus
Laktat (memberikan ± 90 % sumber energi karbon)
Laktat (heterofermentasi)
Enterrobacter, Aeromonas, Bacillus polymyxa
Etanol, asetoin, 2,3-butilen glikol, CO2, laktat, asetat, format
Propionat
Clostridium propionicum
Propionibacterium
Corynebacterium diphtheriae
Beberapa spesies :
 Neisseria
Veillonella
 Micromonosspra
Propionat, asetat, suksinanat, CO2
Asam campuran
Escherichia
Salmonella
Shigella
Proteus 
Laktat, asetat, format, suksinat, H2, CO2, etanol. (asam total = 159 mol)
Butanol-butirat
Butyribacterium
Zymosarcina maxima
Beberapa spesies : Clostridium
Butanol, butirat, aseton, isopropanol, asetat, etanol, H2, CO2

2.      Jalur Entner-Doudoroff (ED)
Jalur ini terbentuk dari suatu intermediat unik yaitu 2-keto-3-deoksi-6-fosfoglukonat (KDFG). Komponen ini akan dipecah oleh aldolase menjadi dua triosa yaitu piruvat dan gliseraldehida-3-fosfat. Komponen yang terakhir ini kemudian dapat masuk ke dalam jalur EMP membentuk molekul piruvat yang kedua dengan melepaskan dua mol ATP dan satu mol NADH + H+ . reaksi seluruhnya dapat dituliskan sebagai berikut :
Glukosa + NADP+ + NAD+ + (ADP + Pi) → 2 piruvat + NADP + H+ + NADH+ H+ + ATP
Cara ini dipakai pada beberapa bakteri seperti Pseudomonas dan Escherichia coli.
Fermentasi asam amino
Asam amino merupakan senyawa disamping karbohidrat yang dapat di fermentasi oleh bakteri, terutama yang tergolong dalam jenis Clostridia. Clostridia adalah bakteriberbentuk batang yang tergolong gram positif dan dapat membentuk spora. Clostridia mula-mula akan menghidrolisis protein menjadi asam amino, kemudian asam amino akan difermentasi menghasilkan senyawa-senyawa lain terutama asam. Asam amino yang difermentasi dapat berupa sepasang asam amino atau satu asam amino. Dalam fermentasi sepasang amino, satu asm amino akan berfungsi sebagai oksidan sedangkan yang lain berfungsi sebagai reduktan. Sebagai contoh misalnya fermentasi campuran asam amino alami dan glisin menjadi asam asetat dan CO2.
Oksiasi satu molekul alami menghasilkan dua pasang atom hidrogren, sedangkn reduksi glisin hanya membutuhkan sepasang hidrogen. Oleh karena itu, dalam fermentasi ini membutuhkan glisin dalam jumlah dua kali lebih banyak dari pada jumlah alami.
Beberapa specie Chlostridia juga dapat melakukan fermentasi alami tanpa berpasangan dengan asam amino lainnya, menghasilkan asam propionat dan asam asetat.
Fermentasi asam amino belum banyak diketahui dibandingkan dengan fermentasi karbohidrat,dan jumlah ATP yang diproduksi dalam fermentasi asam amino juga belum jelas, tetapi telah dibuktikan bahwa bakteri jenis Chlostridia dapat tumbuh dengan cara fermentsi menggunakan aam amino sebagai satu satunya sumber energi. Hal ini membuktikan bahwa ATP juga diproduksi selama fermentasi asam amino. 
b.      Respirasi
Respirasi memerlukan membran tertutup. Pada bakteri, membran tersebut adalah membran sel. Elektron dibawa dari reduktan kimiawi ke oksidan kimiawi melalui rangkaian khusus karier elektron di dalam membran, dan akibatnya terbentuk gaya gerak proton, kembalinya proton melewati membran dirangkaikan dengan sintesis ATP. Reduktan biologis yang sering digunakan untuk respirasi adalah NADH, dan oksidan yang sering digunakan adalah oksigen.
Beberapa bakteri, disebut kemolitotrof, mampu menggunakan reduktan anorganik untuk respirasi. Sumber energi tersebut mencakup hidrogen, besi, fero, dan beberapa bentuk sulfur dan nitrogen yang tereduksi.
Senyawa-senyawa dan ion-ion selain O2 dapat digunakan sebagai oksidan terminal pada respirasi. Kemampuan ini, kapasitas untuk respirasi anaerob, merupakan suatu ciri mikroba yang tersebar luas. Akseptor elektron yang sesuai untuk proses ini adalah nitrat, sulfat, dan karbondioksida. Metabolisme respirasi yang bergantung pada karbondioksida sebagai akseptor elektron adalah sifat yng ditemukan pada anggota kelompok mikroba besar, Archaebacteria. Anggota kelompok tersebut memiliki, misalnya kemampuan untuk mereduksi karbondioksida menjadi asetat sebagai suatu mekanisme untuk menghasilkan energi metabolik.
c.       Protein
Protein merupakan hetero polimer dari asam-asam amino. Oleh enzim protease protein dapat dirombak menjadi peptida-peptida yang lebih sederhana atau asam-asam amino. Selanjutnya asam-asam amino dapat mengalami  trans aminasi, deaminasi, dekarboksilasi atau dehidrogenasi menjadi senyawa-senyawa lain dan beberapa di antaranya dapat dioksidasi menjadi siklus krebs.
d.      Lemak (lipid)
Lemak adalah ester dari gliserol dan asam-asam lemak, oleh adanya lipase lemak dihidrolisa menjadi gliserol dan asam-asam lemak.
2)      Anabolisme, yaitu proses sintesa atau kegiatan sel untuk membentuk konstituen protoplasma dan bagian-bagian dari sel lainya. Proses anabolisme disebut pula biosintesa

a.       Fotosintesis
            Organisme fotosintetik menggunakan energi cahaya untuk memisahkan muatan elektronik, untuk menghasilkan reduktan dan oksidan yang terkait membran sebagai hasil dari peristiwa fotokimiawi. Transfer elektron dari reduktan ke oksidan membentuk gaya gerak proton banyak bakteri melekukan metabolisme fotosintetik yang secara keseluruhan tidak bergantung pada oksigen. Cahaya digunakan sebagai sumber energi metabolik, dan karbon yang digunakan untuk pertumbuhan berasal dari senyawa organik maupun dari kombinasi reduktan anorganik dan karbondioksida. Bakteri-bakteri tersebut memiliki satu fotosistem, meskipun cukup untuk memberikan energi bagi sintesis ATP dan pembentukan gradien ionik transmembran yang esensial, tidak memungkinkan reduksi NADP+ dengan memakai air, suatu reaksi yang sangat eksergonik. Proses tersebut, penting untuk fotosintesis penghasil oksigen, bergantung pada energi tambahan yang berasal dari rangkaian dua peristiwa fotokimiawi berbeda, dilakukan oleh dua sistem fotokimiawi yang tidak berkaitan. Ciri tersebut hanya ditemukan pada Cyanobacteria.
b.      Jalur Biosintetik
Rangka karbon dari produk akhir metabolik dapat ditelusuri sampai ke asal biosintetiknya. Glutami, suatu contoh yang nyata berasal dari glutamat. Rangka glutamat pada struktur arginin dan prolin kurang jelas, tapi dapat dilihat. Demikian pula rangka karbon pada aspartat, secara langsung berasal dari oksaloasetat ( suatu metabolik fokal ), terbukti ada dalam struktur asparagin, treonin, metionin dan pirimidin.ada beberapa kasus berbagai rangka karbon bergabung dalam jalur biosintetik. Misal aspartat semialdehid dan piruvat bergabung untuk membentuk prekursor metabolik lisin, asam diaminopimelat dan asam dipikolinat. Dua senyawa yang disebut terapi hanya ditemukan pada prokariot. Asam diaminopimelat adanya suatu komponen peptidoglikan pada dinding sel dan asam dipikolinat merupakan komponen utama endospora.
Sistem peptidoglikan dinding sel
Sintesis peptidoglikan dimulai dengan sintesis bertahap UDP asam-N-asetilmuramat-pentapeptida dalam sitoplasma. Mula-mula N-asetilglukosamin melekat pada UDP dan kemudian diubah menjadi UDP asam-N-asetilmuramat melalui proses kondensasi dengan fosfoenolpiruvat dan proses reduksi. Asam asam amino dari pentapeptida ditambahkan secara berturut-turut, masing-masing tambahkan dikatalis oleh enzim yang berbeda dan masing-masing melibtkan reaksi pemecahan ATP menjadi ADP + Pi.
UDP asam-N-asetilmuramat-pentapeptida menempel pada baktoprenol ( suatu lipid pada membran sel ) dan menerima molekul N-asetilglukosamin dari UDP. Derivat pentaglisin yang beriktnya dibentuk melalui rangkaian reaksi yag menggunakan glisil-tRNA sebagai donor, disakarida yang lengkap dipolimerasi menjadi zat antara oligomerik sebelum ditransfer ke ujung pertunbuhan polimer glikopeptida pada dinding sel
Peraturan silang akhir dicapai melalui reaksi transpeptidasi. Pada reaksi ini, gugus asam amino bebas dari residu pentaglisin menggantikan terminal residu D-alanin pada pentapeptida disebelahnya. Transpeptidasi dikatakis oleh salah satu dari seperangkat enzim yang disebut protein pengikat penisilin ( PBP ). PBP mengikat penisilin dan antibiotika β-laktam lain secara kovalen, karena kemiripan struktual antar antibiotika tersebut debgan prekursor pentapeptida. Beberapa PBP mempunyai aktivitas tranpeptidase atau karboksipeptidase, kecepatan relatifnya mungkin mengontrol tingkat pertautan silang pada peptidoglikan ( suatu faktor yang penting dalam pembentukan sekat sel ).
Setiap senyawa yang menhambat langkah apapun dalam biosintesis peptidoglikan menyebabkan dinding sel bakteri yang seang tumbuh melemah dan lisis. 
Sistesis granula cadangan makanan
Bila zat makanan yang tersedia melebihi kebutuhan untuk pertumbuhan, bakteri mengubah beberapa dintaranya menjadi granula cadangan makanan didalam sel ( intra sel ). Zat yang utama adalah tepung, glikoge, poli-β-hidroksibutirat ( PBHB ), dan volutin, yang terutama terdiri dari polifosfat anorganik. Jenis granula yang terbentuk bersifat khas untuk spesies itu. Granula didegredasi bila zat makanan exsogen habis.

Sintesis polimer kapsula extraselular
Dalam proses ini tidak melibatkan carrier lipid yang terikat membran. Adanya kapsul sering ditentukan secara lingkungan: dekstran dan levan, miasalnya hanya dapat disintesis menggunakan sukrosa disakarida ( fruktosa-glukosa ) sebagai sumber subunit yang sesuai sehingga sintesisnya bergntung pada adanya sukrosa dalam medium.


DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 1989. Bakteriologi Umum. Jakarta
Staf pengajar FKUI.1994.Mikrobiologi Kedokteran edisi revisi.Binarupa Aksara:Jakarta
Jawetz, Melnic, & Adelberg. 2004. Mikrobiologi kedokteran edisi 23. Buku Kedokteran EGC: Jakarta
Srikandi Fardiaz.1992. Mikrobiologi Pangan 1. PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Arthur G. Johnson, Ph.D. , Richard Ziegler, Ph.D. , Thomas J. Fitzgerald,Ph.D. , Omelan Lukasewycz, Ph.D. , Louise Hawley, Ph.D. 1993. Mikrobiologi dan Imunologi.Binaputra Aksara : Jakarta